Posmetro.co.id – KEDIRI Santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri, Bintang Balqis Maulana (14), tewas secara tragis setelah dianiaya oleh empat seniornya. Kematian Bintang mengejutkan keluarga dan masyarakat, yang kemudian terungkap setelah video kemarahan keluarga korban terhadap pria yang mengantarkan jenazah pulang viral di media sosial.
1. Empat Senior Menjadi Tersangka
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menetapkan empat santri sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Bintang. Keempat tersangka, yakni MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17), adalah senior atau kakak kelas korban di ponpes yang sama.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, mengungkapkan bahwa keempat tersangka sudah diamankan dan ditahan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
2. Motif Penganiayaan Akibat Kesalahpahaman
Polisi membeberkan motif penganiayaan Bintang, diduga karena adanya kesalahpahaman antara para pelajar. Kesalahpahaman ini kemudian memicu penganiayaan yang berulang-ulang, mengakibatkan kematian Bintang.
Meski motifnya sudah diungkap, polisi masih melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memahami lebih lanjut bagaimana para tersangka menganiaya korban.
3. Salah Satu Pelaku adalah Sepupu Korban
Menyedihkan, salah satu dari empat tersangka yang diidentifikasi sebagai AF, ternyata merupakan sepupu atau keponakan Bintang. Ibunya, Suyanti, menyatakan bahwa ia kerap menitipkan uang kepada AF untuk menjaga dan mengawasi anaknya selama mondok di ponpes.
4. Pengakuan Pelaku kepada Ibu Korban
Pelaku, termasuk AF yang merupakan sepupu korban, mengaku kepada ibu Bintang bahwa mereka melakukan penganiayaan. Suyanti, ibu korban, menuturkan bahwa AF mengakui perbuatannya malam itu, menjelaskan dengan menunjukkan bagian tubuh yang dipukul oleh AF, termasuk pundak kanan kiri, dada, dan dagu.
5. Kondisi Mengenaskan Bintang
Jasad Bintang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah luka, termasuk bekas sundutan rokok, luka lebam, dan bekas jeratan di leher. Tetangga korban juga menyebutkan bahwa AF mengakui penggunaan benda tajam dalam penganiayaan.
6. Pelaku Sempat Larang Buka Kain Kafan Bintang
Keluarga korban menemukan sejumlah luka setelah membuka kain kafan saat jenazah Bintang tiba di rumah duka. Sepupu korban, FTH atau AF, awalnya melarang membuka kain kafan dengan alasan bahwa jenazah sudah suci. Namun, desakan keluarga dan tetangga membuat mereka memutuskan untuk membuka kain kafan, mengungkapkan luka-luka yang mengguncangkan.
7. Jasad Bintang Diinapkan Semalam di Ponpes
Setelah meninggal, jasad Bintang diinapkan semalam di asrama ponpes. Salah satu pelaku, yang merupakan sepupu korban, mengakui bahwa Bintang ditidurkan di kamar yang sama dengan dirinya dan ditutup dengan sarung. Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, jenazah Bintang akhirnya kembali diinapkan di asrama sebelum diantar ke rumahnya di Banyuwangi.