Bansos Dituding Sebabkan Harga Beras Jadi Mahal

- Wartawan

Selasa, 13 Februari 2024 - 11:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Posmetro.co.id – JAKARTA Kenaikan harga beras dan kelangkaan stok di pasaran menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Eliza Mardian, seorang ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, mengungkapkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh program bantuan sosial (bansos) pangan yang intensif dilaksanakan selama tahun politik oleh pemerintahan Jokowi.

Menurut Eliza, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog saat ini hanya sekitar 1,2 juta ton, jumlah yang tidak memadai untuk mengintervensi kenaikan harga di pasar.

“Karena pemerintah mengguyur bansos, akibatnya stok CBP di Bulog saat ini hanya sekitar 1,2 juta, tidak cukup kuat mengintervensi kenaikan harga di pasar,” jelas Eliza, pada Selasa (13/2/2024).

Lebih lanjut, Eliza menambahkan bahwa kondisi ini diperparah oleh penggunaan beras sebagai alat kampanye dalam musim pemilu serentak 2024, yang mencakup pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan pemilihan umum legislatif (Pileg) di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca Juga :  Prabowo Dapat Pangkat Jenderal Kehormatan, TNI: Belum Pernah Dipecat

Di sisi lain, Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), menyoroti bahwa kenaikan harga beras saat ini merupakan yang tertinggi selama pemerintahan Jokowi. Harga beras medium mencapai Rp 13.500 per kilogram, sedangkan beras premium sudah menyentuh angka Rp 18.500 per kilogram.

Kondisi ini diperburuk oleh ketidakakuratan data pemerintah atas pasokan beras untuk kegiatan bantuan sosial (bansos) pangan dan konsumsi masyarakat secara umum, serta ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi dampak El-Nino yang mempengaruhi produksi padi dalam negeri.

Baca Juga :  UMKM Kilang Balongan Unjuk Gigi di Pameran SMEXPO, Perluas Pasar Nasional

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa kelangkaan beras di retail modern tidak berkaitan dengan penyaluran bansos pangan.

“Tidak ada (kaitannya bansos),” ujarnya. Arief menyebut, kelangkaan beras di pasar saat ini lebih disebabkan oleh dampak El Nino yang berpengaruh terhadap produksi padi dalam negeri.

Pemerintah telah mengambil langkah dengan menghentikan sementara distribusi bansos pangan beras kemasan 10 kilogram mulai 8 hingga 14 Februari 2024, sebagai bentuk penghargaan terhadap perayaan Pemilu serentak pada 14 Februari 2024. Instruksi ini dikeluarkan langsung oleh Presiden Jokowi untuk memastikan tidak ada anggapan politisasi bantuan pangan selama musim pemilu.

Berita Terkait

Aksi Cepat Kapolsek Kedokanbunder: Hentikan Kenakalan Remaja di Kabupaten Indramayu
UMKM Kilang Balongan Unjuk Gigi di Pameran SMEXPO, Perluas Pasar Nasional
Indonesia Menargetkan Swasembada Garam pada Tahun 2025
Kilang Balongan Bersinar: Dirut Pertamina Puji Inovasi dan Kolaborasi Pekerja Muda
Generasi Muda, Suaramu Adalah Kunci! Pilkada Indramayu 2024 Semakin Panas
Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Intensi Tawuran Antar Etnis pada Mahasiswa
Kilang Pertamina Balongan: 30 Tahun Menjadi Tulang Punggung Energi Nasional
Kemenpan RB Berikan Penghargaan pada Pemkab Indramayu Atas Tata Kelola SPBE
Berita ini 58 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 11 September 2024 - 22:36 WIB

Aksi Cepat Kapolsek Kedokanbunder: Hentikan Kenakalan Remaja di Kabupaten Indramayu

Senin, 9 September 2024 - 20:32 WIB

UMKM Kilang Balongan Unjuk Gigi di Pameran SMEXPO, Perluas Pasar Nasional

Sabtu, 7 September 2024 - 08:49 WIB

Kilang Balongan Bersinar: Dirut Pertamina Puji Inovasi dan Kolaborasi Pekerja Muda

Kamis, 5 September 2024 - 14:30 WIB

Generasi Muda, Suaramu Adalah Kunci! Pilkada Indramayu 2024 Semakin Panas

Rabu, 4 September 2024 - 16:16 WIB

Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Intensi Tawuran Antar Etnis pada Mahasiswa

Berita Terbaru