Posmetro.co.id, Balongan, 27 September 2024 – Operasional kilang merupakan kegiatan bisnis yang tergolong dalam aktivitas berisiko tinggi, biaya tinggi, dan teknologi tinggi. Oleh karena itu, segala kegiatan yang dijalankan memerlukan kompetensi yang sesuai dengan klasifikasinya.
Salah satu aspek penting dalam operasional kilang adalah penanganan keadaan darurat kebakaran, yang memerlukan personel pemadam kebakaran yang menguasai keahlian khusus dalam merespons situasi tersebut. Berdasarkan tuntutan ini, PT KPI, sebagai induk subholding unit pengolahan Pertamina, menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Fireman Level I.
Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Section Head Emergency and Insurance RU VI, Yogi Wardana, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas petugas pemadam kebakaran dalam penanggulangan kebakaran. “Pelatihan dan sertifikasi ini melibatkan 23 peserta yang terdiri dari pekerja organik serta mitra kerja Fireman dari seluruh unit pengolahan Pertamina,” ungkap Yogi.
Awalnya, pelatihan ini ditujukan untuk pekerja di RU VI. Namun, setelah dikonsultasikan dengan KPI Pusat, mengingat besarnya manfaat yang akan diperoleh, sertifikasi ini diselenggarakan dengan melibatkan perwakilan Fireman dari seluruh unit pengolahan. “Sertifikasi ini juga merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja dan mitra kerja. Dalam situasi kebakaran, mereka memiliki risiko yang sama, sehingga diperlukan kemampuan dan pengetahuan yang sebanding agar penanganan kebakaran dapat dilakukan dengan efektif,” tambah Yogi.
Kegiatan ini dibagi dalam beberapa sesi materi, yang mencakup teknik pencegahan kebakaran di kilang, termasuk proses terjadinya kebakaran, unsur-unsur yang bereaksi, prinsip pemadaman kebakaran, dan teknik khusus pencegahan kebakaran. Sesi materi berlangsung pada 23-24 September 2024, diikuti oleh tes sertifikasi pada 24 September 2024, bertempat di Aston Hotel, Cirebon. Sementara itu, praktik pemadam kebakaran dilaksanakan di Fireground RU VI pada 25-26 September 2024.
Tim instruktur kegiatan ini terdiri dari praktisi yang berpengalaman dan profesional di bidang HSSE, yaitu Leodan Haadin, yang menjabat sebagai Vice President HSSE Performance & Post Event Management Pertamina, serta Bondan Rianto, seorang Training Professional K3.
Setelah dinyatakan lulus, peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat ini dirancang berbasis kompetensi (Competency Based Training) dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) K3.
Penulis : Nova
Editor : Ahdyours