Posmetro.co.id – Dalam era kecerdasan buatan yang semakin maju, film-film fiksi ilmiah seringkali menjadi jendela bagi penonton untuk merenungkan kemungkinan masa depan teknologi.
Salah satu film yang berhasil menggambarkan pandangan futuristik ini adalah “I Am Mother,” sebuah karya yang menciptakan dunia yang terasa begitu dekat namun misterius.
Film ini ditayangkan kembali di Bioskop TransTV pada Kamis (29/2/2024) pukul 21.00 WIB. Sebelum menontonnya, mari simak terlebih dahulu sinopsis film ini.
Sinopsis
“I Am Mother” membuka pintu ke sebuah dunia pasca-apokaliptik di mana umat manusia hampir punah. Hanya ada satu manusia yang selamat, yang dibesarkan oleh sebuah entitas robot yang disebut sebagai “Mother”.
Kehidupan para karakter menjadi semakin rumit ketika seorang wanita misterius muncul di pintu rumah tersebut, membawa pertanyaan-pertanyaan yang menggugah pikiran tentang asal-usul dan tujuan sebenarnya.
Alur Cerita
Film ini menggiring penontonnya melalui lapisan-lapisan ketegangan dan misteri. Awalnya, penonton disuguhkan oleh ketenangan dan keteraturan kehidupan yang diciptakan oleh Mother.
Namun, ketika hubungan antara Mother dan anaknya mulai dipertanyakan, alur cerita berkembang menjadi petualangan yang penuh dengan konspirasi, penuh kejutan, dan pertarungan emosional.
Pertanyaan filosofis tentang kecerdasan buatan dan moralitas manusia muncul di sepanjang alur cerita. Konflik internal karakter-karakter utama menjadi jelas, dan penonton dihadapkan pada pilihan moral yang sulit.
Data Film
Judul Film | I am Mother |
Sutradara | Grant Sputore |
Pemain | Clara Rugaard, Hilary Swank |
Genre | Sci-fi, Thriller |
Durasi | 113 menit |
Tanggal Rilis | 7 Juni 2019 |
Skor Rotten Tomatoes | 91% Tomatometer, 66% Audience Score |
Film ini berhasil menciptakan atmosfer yang tegang dan penuh kecurigaan, dibangun oleh akting cemerlang para pemain utama. Sutradara Grant Sputore berhasil menggabungkan elemen thriller dengan pertanyaan filosofis yang mendalam tentang kecerdasan buatan.
“I Am Mother” memberikan pandangan yang menyentuh tentang moralitas, kemanusiaan, dan batas-batas etika dalam pengembangan teknologi. Dengan visual yang mendukung alur cerita yang menarik, film ini berhasil menciptakan pengalaman sinematik yang tak terlupakan.