Posmetro.co.id – INDRAMAYU PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VI (RU VI) Balongan memulai tahun 2025 dengan pencapaian membanggakan. Perusahaan berhasil meraih penghargaan dalam ajang bergengsi Indonesia Green Awards 2025 (IGA) untuk kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan implementasi program unggulan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), yaitu Program Gagak Winangsih (Gerakan Gabungan Kelola Wilayah Inklusi & Lingkungan Bersih).
Acara penganugerahan tersebut berlangsung di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, dan diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility. Penghargaan diterima langsung oleh Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli.
Zulkifli menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat secara inklusif dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa keberadaan Kilang Balongan tidak hanya memastikan ketersediaan energi seperti BBM, tetapi juga berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat melalui program TJSL.
“Program Gagak Winangsih mengedepankan prinsip Creating Shared Value (CSV) yang meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti furnitur, plakat, hingga hiasan dinding. Hal ini memberikan dampak ganda, baik untuk bisnis perusahaan maupun kesejahteraan masyarakat,” ujar Zulkifli.
Program Gagak Winangsih berfokus pada tiga aspek utama: lingkungan, sosial, dan ekonomi. Program ini telah membawa manfaat langsung kepada 54 anggota kelompok mitra binaan, yang terdiri dari Kelompok Teman Istimewa, Kelompok Wiralodra, dan Kelompok Tani Wong Tanggul Ceblok. Secara tidak langsung, program ini juga memberikan dampak ekonomi bagi UMKM di sekitar kedai Teman Istimewa.
Kelompok disabilitas, khususnya tuna rungu, dilibatkan secara aktif dalam program ini. Mereka berkontribusi dalam berbagai kegiatan seperti pengolahan sampah anorganik dan organik, penanaman mangrove dan cemara laut, hingga pemilahan sampah.
Hasilnya, sebanyak 317 kg sampah anorganik per bulan berhasil diolah menjadi produk bernilai ekonomi, sementara 150 kg sampah organik per bulan diolah menjadi pakan maggot.
Dampaknya pun signifikan. Kelompok Wiralodra mencatatkan peningkatan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan, sedangkan Kelompok Teman Istimewa mampu meningkatkan pendapatan tiap anggota sebesar Rp 1 juta per bulan.
Sementara itu, Kelompok Wong Tanggul Ceblok memanfaatkan 600 pohon mangga sebagai sumber pendapatan, menghasilkan Rp 3,67 juta per anggota setiap bulan, serta memanfaatkan lahan perusahaan seluas 4,5 hektar untuk kegiatan produktif sekaligus mengurangi emisi karbon.
Zulkifli menambahkan bahwa PT KPI RU VI Balongan tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga berusaha memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui pengembangan UMKM, inovasi, pembukaan lapangan kerja, serta peluang usaha bagi semua kalangan,” ujarnya.
Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus mengedepankan inklusivitas, keberlanjutan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat di sekitar operasionalnya.