Posmetro.co.id,INDRAMAYU – Panen raya padi di berbagai wilayah yang ada di kabupaten Indramayu (musim rendeng-red) termasuk di antaranya desa Mekargading kecamatan Sliyeg kini sudah merata.
Biasanya dalam adat jawa setiap tahun dalam menyambut panen rendeng, pemerintah desa Mekargading selalu melaksanakan tradisi ‘ Mapag Sri ‘(Mapag – Sambut, Sri – Padi), sebuah tradisi yang sudah melekat secara turun-temurun dari orang tua terdahulu.
Tradisi Mapag Sri tahun 2025 ini, pemdes Mekargading menyuguhkan sebuah gelaran sandiwara seni asli Indramayu.
Kepala desa Mekargading, Sofyan Gunawan, saat ditemui awak media ini mengungkapkan bahwa pihaknya dalam menggelar tradisi Mapag Sri selalu melibatkan warga desa Mekargading dan sekitarnya untuk meramaikan acara tersebut.
“Ini hajat bersama, maka kita libatkan seluruh elemen yang ada di desa Mekargading,” ujar Kuwu Opang sapaan akrab Sofyan Gunawan, Rabu(30/4/2025).
Dalam imbuhan kata waktu di wawancara oleh media, kuwu mengatakan sangat bersyukur akan hasil panen yang sangat melimpah.
“Tujuan menggelar tradisi Mapag Sri ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kita atas hasil panen rendeng, sebelumnya kami mengadakan doa bersama, bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas dilimpahkannya rezeki kepada kami,” ungkapnya.
Kuwu Opang meminta kepada masyarakat Mekargading untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan hasil panen padi dengan sebaik-baiknya, sebab hal itu sesuai dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan nasional.
“Tidak lupa kami pun selalu menekankan kepada warga untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan desa, khususnya dalam acara ini, sehingga akan menjadikan desa kita desa yang nyaman,aman dan tenteram,” tegasnya.
Dalam acara tradisi Mapag Sri ini, pemdes Mekargading bukan hanya menampilkan seni sandiwara saja, tapi kegiatan lainya pun dilakukan, seperti pertandingan sepak bola, menyantuni anak-anak yatim serta pemberian sembako bagi para jompo yang ada di desa tersebut.